Instrumentasi

ELEKTROFORENSA

A. PENGERTIAN ELAKTROFORENSA
Elektrororensa adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dan sebuah medan listrik. Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan.Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika malekul yang bermuatan negatif dilewatkan melaluai suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatanya maka molekul tersebut akan bergerak darikutub negatif kekutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz yang berkait dengan sifat-sifat dasar elektrik bahan yang diamati dari kondisi elektris lingkungan.
Fe = qE
F adalah gaya Lorentz
q adalah muatan yang dibawa oleh oleh objek

E adalah muatan medan listrik

Secara umum elektroforensa digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi dan memurnikan fragmen DNA.

Teknik elektroforensa mempergunakan medium yang terbuat dari gel. Perpindahan partikel pada medium gel tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran partikel, komposisi partikel tersebut, maka pergerakan atau migrasinya akan semakin cepat, karena matriks gel mengandung jaringan kompleks berupa pori-pori sehingga partikel-partikel tersebut dapat bergerak melaluai matriks tersebut.

Didalam elektroforensa digunakan sumber arus listrik searah, ruangan untuk elektroforensa , larutan buffer , matriks elektroforensa, marker dan gel.

Elektroforensa digunakan dengan tujuan untuk mengetahuai ukuran dan bentuk suatu partikel baik DNA, RNA dan protein. Selain itu, elektroforensa juga digunakan untuk fraksional yang dapat digunakan untuk mengisolasi masing-masing komponen campurannya, mempelajari fitogenetika, kekerabatan dan mempelajari penyakit yang diturunkan. Elektroforensa dalam bidang genetika, digunakan untuk mengetahuai ukuran dan jumlah basa yang dikandung suatu sekuen DNA tertentu.


B. JENIS ELEKTROFORENSA

1. Elektroforensa kertas

Elektroforensa kertas adalah elektroforensa yang terdiri dari kertas sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradiasi konsentrasi sepanjang system pemisahan. Pergerakan partikel dalam dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.

2. Elektroforensa Gel

Elektroforensa gel ialah elektroforensa yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektroforensa gel dilakukan dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti protein-protein. Kemudian elektroforensa gel berkembang dengan menjadikan agrosa dan polikrilamida sebagai gel media.

Elektroforesis gel merupakan suatu teknik analisis penting dan sangat sering dipakai dalam bidang biokimia dan biologi molekular. Secara prinsip, teknik ini mirip dengan kromatografi: memisahkan campuran bahan-bahan berdasarkan perbedaan sifatnya. Dalam elektroforesis gel, pemisahan dilakukan terhadap campuran bahan dengan muatan listrik yang berbeda-beda (menggunakan prinsip dalam elektroforesis.

Cara Kerja :
Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam dan fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi "menyaring" objek yang akan dipisah, sementara fase bergerak berfungsi membawa objek yang akan dipisah. Sering kali ditambahkan larutan penyangga pada fase bergerak untuk menjaga kestabilan objek elektroforesis gel. Elektroda positif dan negatif diletakkan pada masing-masing ujung aparat elektroforesis gel.
Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom (disebut well) pada sisi elektroda negatif. Apabila aliran listrik diberikan, terjadi aliran elektron dan zat objek akan bergerak dari elektroda negatif ke arah sisi elektroda positif. Kecepatan pergerakan ini berbeda-beda, tergantung dari muatan dan berat molekul DNA. Kisi-kisi gel berfungsi sebagai pemisah. Objek yang berberat molekul lebih besar akan lebih lambat berpindah.

0 komentar:

Posting Komentar